CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sabtu, 12 April 2008

Rasakan Kehidupan Rakyat Yang sebenarnya


Sudah sebulan terakhir ini saya mengarungi alam Makassar dan sekitarnya sambil menggunakan sepeda. Bukan bekerja melainkan refresing. Tapi sebenarnya boleh juga dikatakan bekerja karena sepanjang jalan-selain bercerita,tertawa rupanya otaku ini tidak bisa diam untuk mencari ide liputan. Dan yah...saat touring ke Bantimurung dan Bislap lokasi perahu Sawerigading terdampar-terdapat sejumlah angle liputan yang akan digarap timku esok harinya. Yah...sepedaku kali ini bukan hanya mengolah otot tapi juga mengolah otak. Di Bantimurung saya melihat sejumlah ibu-ibu pedagang asongan memasak di dalam gua atau masih hidup di hutan batu karz Maros. Wah...sungguh menyenangkan bisa merasakan kehidupan rakyat yang sebenarnya. Bukan mengeruk keuntungan seolah-olah bekerja serius. Maka, mulailah mengarungi alam-walaupun tidak menggunakan sepeda. Tapi alangkah bagusnya jika bergabung dengan timku yang sudah berjumlah 7 tim ini. Tanpa melihat latar belakang dan muasal kantor.Semua menyatu dalam senyuman alam....

Senin, 07 April 2008

Menyingkirlah Dariku....


Tiba-tiba saya berpikir tentang sebuah pertemanan dan persahabatan. Kubolak-balik kamus Bahasa Indonesia. Teman bermakna sebagai saling membantu sama lain.Tapi mungkin sebaiknya kita runut lagi dalam kehidupan sehari-hari. Kita selalu berkata, teman bermainku,teman sekerjaku,teman tidurku,teman kecilku dimana pengertiannya sangat sempit. Misalnya, teman kerja ya benar-benar hanya sebagai teman dalam bekerja. Tapi bukan teman hidup. Nah dalam kehidupan sehari-hari, cendrung teman yang tidak mempedulikan atau merasakan perasaan teman lain.mereka cendrung tidak peduli walau tidak semuanya. Tapi ada satu teman yang paling bagus adalah teman hidup. Susah-senang sama-sama ikut merasakan, apalagi kalau bukan istri.

Lalu ada kata sahabat. Dalam kamus Bahasa Indonesia, sahabat atau persahabatan, adalah persahabatan yang kekal tidak akan bisa dibeli dengan uang. Nah, dalam kehidupan sehari-hari nampaknya kita memang harus membutuhkan sahabat di luar teman hidup tadi. Karena sahabat, dapat mengerti apa yang kita rasakan tanpa melihat apakah kita senang, punya duit atau tidak melihat kita pintar dan pandai. Wahh..dalam dunia ini nampaknya sulit mencari sahabat seperti ini, butuh waktu yang entah berapa lama.

Sungguh sangat sulit mencari teman apalagi sahabat. Malah sempat saya berpikir-sebaiknya kita tidak usah berteman apalagi bersahabat jika hati kita belum seirama dengan hati. Karena disitulah letaknya-kadang mulut dan hati kita masih belum sejalan bela...maka menyingkir sajalah kau....atau saya ikuti perkataan sahabat nabi, "sombonglah terhadap orang yang sombong"